Wednesday, April 22, 2015

Artikel Mikroba dalam Kehidupan sehari-hari : Mikroba dan Handuk 

 

 

Bakteri merupakan organisme sel tunggal yang berukuran sangat kecil. Bakteri hidup dimana-mana, termasuk di dalam tubuh kita ataupun benda-benda yang kita gunakan sehari-hari. Bakteri banyak berperan dalam proses yang terjadi di dalam tubuh kita baik yang menguntungkan atau merugikan. 

Handuk merupakan salah satu benda yang digunakan dalam kebutuhan kita sehari - hari. Kain tebal yang dapat menyerap cairan ini sering digunakan sebagai alat untuk menyerap keringat, mengeringkan badan, dan sebagainya. Handuk dengan segala fungsinya itu, apabila tidak diganti ataupun dicuci akan sangat rentan diserang oleh berbagai mikroba yang dapat membahayakan kesehatan. Tim peneliti yang diketuai pakar mikrobiologi Charles Gerba mengatakan handuk mandi bisa menjadi tempat bersarang kuman. Pasalnya, kondisi handuk yang lembab membuat bakteri dan jamur bisa tumbuh subur. Sementara, lap handuk pada dapur menjadi tempat utama bakteri berkembang karena biasa digunakan untuk membersihkan area-area yang kotor (ABC News, 2014). 

Handuk yang terlalu lama digunakan tanpa dicuci, maka dipastikan akan dapat mempercepat pertumbuhan bakteri yang terdapat pada handuk tersebut. Diperparah lagi jika musim penghujan datang, kondisi udara yang lembab akan menimbulkan berbagai jenis bakteri untuk berkembang dengan cepat. Pertumbuhan mikroba bergantung pada kemampuannya dalam membelah diri (pembelahan biner) dan laju pertumbuhan seperti waktu bergenerasi dan tahapannya. Pembagian sel bakteri terjadi melalui pembelahan biner dari satu sel menjadi dua. Selama pembelahan biner, sel induk akan membesar, menduplikatkan kromosom, dan membentuk sekat transversal di pusat sel sehingga membagi dua sel anak. Proses ini terus diulang pada waktu tertentu, sehingga dapat meningkatkan populasi bakteri (Meiry Fadilah Noor, 2011). 

Handuk mandi menyimpan lebih banyak bakteri berbahaya dibandingkan peralatan rumah tangga lainnya. Bakteri yang berkembang di dalam handuk dapat menimbulkan penyakit yang cukup serius terhadap tubuh kita, misalnya penyakit kulit, paru-paru hingga penyakit otak. Perkembangan bakteri yang berada pada handuk yang jarang di cuci sangat cepat, bisa sampai 20 menit dapat membelah diri menjadi ribuan. Hal ini diperparah dengan tingkat kelembaban tinggi yang mendukung pertumbuhan bakteri. Ini yang perlu diketahui bagaimana bakteri dapat tumbuh serta siklus dan perkembangan bakteri yang mendukung ada pada handuk kita. 

Sebagai pengontrolnya, kita bisa menjemur handuk di tempat yang kering dan terik ketika selesai menggunakannya. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kelembaban, sehingga perkembangan bakteri bisa dikurangi. Kelly Reynold, seorang peneliti dari University of Arizona mengungkapkan bahwa tidak menjemur handuk di tempat yang lembab, yang akibatnya justru mempercepat perkembangan bakteri yang terdapat dalam handuk. Mencuci handuk menggunakan detergen yang efektif untuk membunuh bakteri. Walaupun kita sudah mencuci handuk dengan detergen dan sudah mengeringkannya, itu hanya sedikit mengurangi kontaminasi mikroba. Bakteri tersebut akan muncul kembali jika kondisi handuk tetap basah. 

Charles kembali menjelaskan bahwa Coliform, Escerichia coli dan Salmonella tidak mudah mati dan bertahan saat proses pengeringan kain atau handuk. Bakteri tersebut bisa saja hidup dan tumbuh kembali jika lap dan handuk basah atau lembab lagi (Hestianingsih, Wolipop.com 2014).

 Para peneliti dari University of Arizona mengungkapkan bahwa handuk yang sering dipakai sebagai lap tangan atau sebagai alas tangan mengangkat panic mengandung bakteri yang sangat banyak. Handuk tersebut mengandung 89% bakteri coliform dan 25,6% bakteri Escheria coli. Dua bacteria tersebut dapat memicu timbulnya penyakit kulit, diare, bahkan kanker. 

Bakteri Coliform merupakan golongan mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai indicator, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh pathogen atau tidak. Berdasarkan penelitian, baktei Coliform ini menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan kanker apabila terkontaminasi dengan manusia atau hewan. Selain itu juga bakteri pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti indol dan skatol yang dapat menimbulkan penyakit bila jumlahnya berlebih di dalam tubuh. Bakteri Coliform dapat digunakan sebagai indicator karena densitasnya berbanding lurus dengan tingkat pencemaran air. Bakteri ini juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi dari pada pathogen serta lebih mudah diisolasi dan ditumbuhkan.

Bakteri Coliform merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang dan beberapa galur dari bakteri tersebut, terutama Eschericia coli diketahui dapat mengakibatkan diare pada manusia dan hewan. Pada umumnya, penyakit bacterial tersebut ditularkan melalui air yang tercemar ketika mandi dan menggunakan handuk untuk mengeringkannya, sehingga handuk terkontaminasi oleh bakteri Escerichia coli. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa kandungan Coliform dalam air sumur daerah karangmalang adalah jauh dari ambang batas normal yang ditetapkan WHO (Wuryastuti, Jurnal Sain Veteriner 2000). 

Gerba mengatakan guna mematikan bakteri, jamur, dan kuman pada handuk, baik itu handuk mandi atau lap handuk di dapur, mencucinya menggunakan mesin cuci saja tidak cukup. Bahkan, merendam handuk di cairan pemutih selama 2 menit dikatakan Gerba lebih efektif membunuh kuman dan bakteri. 

Sementara itu, Prof Anthony Hilton, kepala biological and biomedical sciences di Aston University menuturkan bakteri bisa bertahan hidup sampai di suhu 37 derajat. Maka dari itu ia menyarankan sebaiknya handuk di rendam terlebih dahulu dengan air hangat sebelum mencucinya. 

Ketua Laboratorium Mikrobiologi FKUI, Anis Karuniawati, menegaskan pentingnya menjaga kebersihan dengan mencuci dan mengganti peralatan rumah berbahan kain khusunya handuk secara rutin. Anis mengatakan waktu yang ideal untuk mengganti handuk adalah setiap hari atau paling lama 3 hari sekali. 

Tubuh manusia bisa mentransfer kuman atau bakteri ketika menggunakan handuk mandi saat kondisi tubuh kotor atau sekadar mengeringkan wajah serta tangan setelah dari kamar mandi. Apalagi, setelah itu tangan digunakan untuk mengambil makanan dan dimasukkan ke mulut, infeksi pun bisa terjadi. (Gerba, ABC News 2014). 

Bahaya terbesar dalam makanan adalah adanya bakteri pathogen dalam makanan akibat terkontaminasinya makanan dari bakteri Coliform yang terdapat dalam handuk. Bakteri Coliform dan Escerichia coli apabila bercampur dengan makanan dapat menyebabkan keracunan makanan. Makanan masak merupakan campuran bahan yang lunak dan sangat disukai oleh bakteri. Kondisi yang optimum bagi bakteri pathogen dalam makanan akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlipat ganda dalam janka waktu antara 1-2 jam. Depkes RI (1999) menyebutkan bakteri akan tumbuh dan berkembang dalam makanan dengan suasana yang cocok untuk pertumbuhan bakteri diantaranya adalah suasana makanan yang banyak protein dan banyak air, pH normal (6,8-7,0) serta suhu optimum 10 oC -60oC. 

Bakteri Coliform dan Escerichia coli apabila bercampur dengan makanan dapat menyebabkan keracunan makanan. Hal ini disebabkan oleh tertelannya racun (toksin) yang diproduksi oleh bakteri selama tubuh dalam makanan. Gejala keracunan makanan oleh bakteri dapat berupa sakit perut, diare, mual, muntah atau kelumpuhan. Escerichia coli secara normal terdapat pada saluran usus besar/kecil pada anak-anak dan orang dewasa sehat, dan jumlahnya dapat mencapai 109 CFU/g. Jika makanan yang telah terkontaminasi bakteri ini masuk ke dalam saluran pencernaan, akan menimbulkan gejala sakit perut, mual, muntah dan diare. Waktu inkubasi E.coli 8-24 jam (rata-rata 11 jam). Escerichia coli termasuk bakteri Gram negative yang tidak membentuk spora, berbentuk batang, anaerob fakultatif dan tergolong dalam family Enterobacteriaceae dengan suhu optimal bagi pertumbuhannya adalah 37oC. Bakteri E.coli akan tumbuh pada kisaran pH 4,4-8,5.

 Referensi ; 

Fadilah Noor, Meiry. Mikrobiologi Dasar. Ciputat: Program studi pendidikan biologi. 2011

Wuryastuti, Analisis Bakteri Coliform dalam Air Sumur dan Kemungkinan Efek Biopatologik. jurnal sain veteriner. 2000

Anonim.Mikroba.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/NUTRISI%20MIKROBA%20A.pdf. Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 20.53 WIB. 

Anonim. Bakteri dan Kuman bisa tumbuh subur di handuk.http://health.detik.com/read/2014/11/16/100939/2749482/763/hii-bakteri-dan-kuman-pun-bisa-tumbuh-subur-di-handuk-mandi. Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 21.05 WIB 

Anonim. Mikrobiologi.http://eprints.unsri.ac.id/1786/2/Mikrobiol2012_OK.pdf. Diakses pada tanggal 22 April 2014 pukul 20.44 WIB 

Aguswirawa. BABIISN. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-aguswirawa-5641-2-babiis-n.pdf. Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 20.34 WIB. 

Baihaqi,Muhammad.BAB2KTI.http://eprints.undip.ac.id/44843/3/MuhammadBaihaqyIbnuHakim_22010110110133_Bab2KTI.pdf. Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 20.35 WIB. 

Gerba. Mikroba pada Handuk. http:abcnews.com/mikroba-pada-handuk/pdf. Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 21.00 WIB.

Hestianingsih, Handuk mandi benda paling banyak sebarkan kuman di rumah.  http://wolipop.detik.com/read/2014/11/17/162245/2750638/1135/handuk-mandi-benda-paling-banyak-sebarkan-kuman-di-rumah. Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 20.36 WIB 

Sajida,Agsa.Balitbang.http://balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Agsa%20Sajida.pdf. Diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 20.56 WIB. 

33 comments:

Anonymous said...

mengenai penyakit yang ditimbulkan akibat adanya bakteri dalam handuk, bakteri apa yang dapat menimbulkan penyakit otak? bagaimana mekanisme nya?

Unknown said...

Berdasarkan artikel di atas, cara lain apa yang dapat dilakukan untuk pengontrolan mikroba tersebut selain dengan menjemur handuk ?

Unknown said...

Pemaparan artikel tersebut sudah cukup bagus, namun saya ingin bertanya apakah jenis bahan handuk juga mempengaruhi perkembangan mikrobanya?

Unknown said...

terkait dengan pertanyaan saudara Abdan Albirron, bakteri yang dapat menimbulkan penyaklit radang otak menurut Keneth Wener, MD, seorang dokter dari divisi penyakit infeksi, Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston, Amerika Serikat, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Neisseria meningitidis (meningococcus), Listeria monocytogenes, dan masih banyak lagi.
mekanismenya apabila setelah memakai handuk tangan kita tidak dicuci bersih, dan kita langsung memakan makanan, sehingga makanan yang kita makan terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Bakteri masuk dari makanan, apabila bakteri yang menyerang menjadi ganas ditambah pula dengan kondisi daya tahan tubuh yang tidak baik, kemudian bakteri masuk ke aliran darah, berlanjut ke selaput otak sehingga menyerang otak dan menyebabkan infeksi, infeksi menyebabkan radang (pembengkakan) otak.
oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya penyakit tersevbut, hindarilah berbagai peralatan yang tidak bersih, salah satunya yaitu handuk yang akan memudahkan penyebaran bakteri tersebut. terima kasih semoga bermanfaat atas jawabannya.
(http://anitanet.staff.ipb.ac.id/files/2013/01/Penyakit-Meningitis-Radang-Otak.pdf.) dan (http://bidanku.com/waspada-kenali-meningitis-radang-selaput-otak-penyebab-dan-pencegahannya)

Catatan Nihayah said...

berdasarkan pemaparan artikel di atas penyakit yang dapat ditimbulkan selain penyakit kulit juga penyakit paru-paru, bisa lebih dijelaskan lebih rinci bagaimana prosesnya dan bakteri apa yang berperan? terimakasih :)

nila zuqistya said...

Dalam artikel diatas dijelaskan bahwa handuk yang jarang dicuci menjadi sarang bagi bakteri-bakteri yang membahayakan manusia. Tetapi di pasaran dapat kita jumpai salah satu produsen handuk yaitu Terry Palmer (http://terrypalmerbali.tumblr.com/) yang merilis handuk dengan keunggulan anti bakteri untuk mencegah bakteri menempel. Kira-kira apa yang membuat handuk tersebut "kebal" terhadap bakteri ?

Unknown said...

paparan artikel sudah jelas mengenai banyaknya bakteri pada handuk. namun pertanyaan saya, apakah bakteri pada handuk juga bisa memicu keputihan pada miss V? dan apakah handuk baru yang belum dipakai (handuk yang baru ganti) terjamin bersih dari bakter?

Unknown said...

terima kasih atas pertanyaannya, mengenai bakteri pada handuk yang bisa menyebabkan penyakit kulit atau paru-paru diantaranya Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans. kedua bakteri tersebut bisa menyebabkan penyakit Difteri, Difteri menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan dan terkadang dapat memengaruhi kulit.Sel-sel yang mati akibat toksin yang diproduksi bakteri difteri akan membentuk membran abu-abu yang dapat menghambat pernapasan. Partikel-partikel membran juga dapat luruh dan masuk ke paru-paru. Hal ini berpotensi memicu inflamasi pada paru-paru sehingga fungsinya akan menurun secara drastis dan menyebabkan gagal napas. penyakit tersebut dapat ditularkan melalui barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, salah satunya handuk.
(http://www.alodokter.com/difteri)

Unknown said...

terkait dengan pertanyaan saudari Ratih Aulia, bahwa handuk dengan bahan microfiber dapat menangkap mikroba lebih efektif dari pada kain cotton. seperti dikutip dalam The University of California , Davis Medical Center membandingkan jumlah bakteri ditangkap oleh kain cotton dan dengan microfiber . Kain cotton mengurangi bakteri di lantai dengan 30 % , sedangkan bakteri microfiber dapat mengurangi hingga 99 %. selain itu handuk microfiber mengering lebih cepat, sehingga sulit bagi bakteri untuk tumbuh di dalamnya.
(http://handuk-qu.com/2014/03/handuk-microfiber.html#.VUHFkFLQi4Q)

Unknown said...

Terkait dengan pertanyaan saudari Nining khoirunnisa, cara lain yang dapat dilakukan untuk pengontrolan mikroba pada handuk selain dengan menjemur yaitu dengan cara mengganti handuk setiap pemakaian, maksimal 2-3 hari untuk mencegah handuk berbau. Selain iu bisa mencucinya dengan air hangat hingga 60°C, karena bakteri ada yang masih bertahan dalam suhu yang panas (lebih dari 37°C). Terima kasih
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=5734

Unknown said...

terima kasih atas pertanyaan saudari Nila Zuqistya, berdasarkan link Anda tersebut, bahwa handuk Terry Palmer merupakan handuk yang memiliki daya serap tinggi. Sifat dari bahan tersebutlah yang mencegah bakteri menempel lebih lama. bakteri akan tumbuh lebih cepat pada daerah yang lembab, namun pada handuk tersebut memiliki daya serap yang tinggi sehingga akan lebih cepat kering, sehingga pertumbuhan bakteri dapat dicegah. (http://terrypalmerbali.tumblr.com/).

Unknown said...

terima kasih atas pertanyaan saudari Chusna Novela, handuk yang merupakan salah satu benda yang didalamnya terdapat mikroba, memungkinkan sekali terdapat bakteri yang menyebabkan keputihan, bakteri tersebut diantaranya Gonokokus, Clamidia trakomatis, Grandnerella, dan Treponema pallidum. keputihan diakibatkan salah satunya oleh perilaku, cara suka tukar menukar alat mandi atau handuk. sehingga untuk mengontrol bakteri tersebut, disarankan agar selalu menjaga kondisi hygine. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39314/4/Chapter%20ll.pdf)
.

Unknown said...

Mengenai pertanyaan apakah handuk yang baru terjamin bakteri atau tidak. Tentu saja tidak. Karena handuk dalam proses distribusinya di lingkungan terbuka, misalnya di pasar (toko), ditempat-tempat tersebut banyak sekali mikroba. Kemudian, ditambah lagi dengan tangan manusia yang memegang handuk tersebut. Sebaiknya handuk yang baru saja digunakan atau dibeli, dicuci terlebih dahulu agar pertumbuhan mikroba dapat dikontrol. Terima kasih

Unknown said...

Pada artikel tersebut dikatakan bahwa baktei Coliform menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan kanker apabila terkontaminasi dengan manusia atau hewan, Jenis kanker apakah yang dapt terinfeksi oleh bakteri tersebut? serta bagaimana mekanisme terjadinya penyakit kanker tersebut?

Welcome My Blog said...

Berdasarkan Artikel diatas, cukup menarik atas penjelasannya mengenai Mikroba dan Handuk. Telah dijelaskan bahwa jenis Mikroba yang terdapat di handuk salah satunya 89% bakteri coliform dan 25,6% bakteri Escheria coli. Dua bacteria tersebut dapat memicu timbulnya penyakit kulit, diare, bahkan kanker. Dari kedua bakteri tersebut apakah ada jenis bakteri lain yang menyebabkan handuk tempat perkembangan nya para mikroba?dan bagaimana jika salah satunya handuk meruapakan memacu terjadinya penyakit kulit, salah satunya gatal-gatal, bagaimana hal tersebut diatasi? selain mengantikan handuk baru atau mencuci handuk. Jelaskan! Terimahkasih

Endah's Life Story said...

manarik sekali artikelnya Kaka Nurul,,
kalo dipikir-pikir, Ko bisa ya,, handuk yang digunakan untuk mengelap dan mengeringkan badan kita yang bersih,, secara habis mandi gitu loh.. Hehe, tapi di dalamnya ternyata luar biasa sekali yaa tempat berbagai jenis mikroba.
saya ingin bertanya Kaka Nurul
mungkinkah bakteri itu tumbuh, karena handuk kita lembab?, dengan menjemur handuk kita, artinya dengan pengontrol apans, apakah itu tidak cukup aman?, atau tips-tips lainnya, yang mencegah mikroba tumbuh di handuk kita???,,terima kasih kaka Nurul :)

Unknown said...

berdasarkan artikel nurul, sangat menyentuh dan mengajarkan kita agar selalu menjaga kebersihan barang-barang kita, namun saya ingin menanyakan,,
tak jarang, sering kita lihat banyak orang yang jarang mencuci handuknya bahkan hingga handuknya warnanya menjadi lusuh dan terdapat jamur-jamur dan sudah dipastikan banyak bakteri yang terdapat didalam handuk tersebut,,
menurut nurul, jika sudah seperti itu adakah bakteri khusus yang berkembang atau bagaimanakah perkembangan bakteri didalam handuk tersebut dan apakah dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya ,, ? terimakasih

Unknown said...

alhamdulillah ilmu baru... :-)
handuk merupakan suatu benda yang hampir kita gunakan setiap hari, nah dari pemaparan materi diatas bahwa handuk merupakan surganya bakteri untuk tumbuh, oleh karena itu sebaiknya berapa hari sekali kita mencuci handuk agar dapat meminimalisir pertumbuhan bakteri, apakah ada ketentuan berapa lama untuk kita menganti handuk lama dengan handuk yang baru seperti mengganti sikat gigi dalam 3 bulan sekali, karena kebanyakan masyarakat atau bahkan kita sendiri akan mengganti handuk jika handuk tersebut sudah rusak..

Nadya Zein said...

Sedikit tambahan terkait artikel dari Kaka Nunu :-)
Anda mungkin terbiasa menggunakan handuk mandi selama berminggu-minggu sebelum mencuci, tapi para ahli menyarankan untuk mencucinya setelah tiga kali digunakan. Saat Anda sakit, penting untuk mendisinfeksi handuk dengan pemutih klorin (jika handuknya berwarna putih) atau desinfektan seperti lysol yang mengandung fenolat (jika handuk tidak putih).
http://properti.kompas.com/read/2014/10/17/135653521/Mengandung.Kuman.Paling.Banyak.Cucilah.Handuk.dengan.Pemutih.dan.Cuka

Unknown said...

terima kasih saudari Athiyyah atas pertanyaannya. benar sekali bahwa bakteri Coliform menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan kanker apabila terkontaminasi dengan manusia atau hewan. terkait dengan jenis kanker apa yang dapat terinfeksi oleh bakteri tersebut saya belum menemukan, karena referensi yang saya baca tidak menyebutkan jenis kanker tersebut. mengenai mekanisme terjadinya kanker tersebut, ada 3 tahapan, pertama tahap inisiasi, karsinogen (zat berbahaya yang menyebabkan kanker) akan bereaksi dengan DNA sehingga DNA mengalami perubahan.pada tahap ini sel normal berpotensi berubah menjadi sel kanker akibat rangsangan karsinogen sebagai inisiator. Inisiatot dapat langsung merubah DNA atau melalui metabolisme sel sehingga DNA pecah. tahap kedua tahap promotor, karsinogen akan mengubah sel terinisiasi menjadi sel kanker. tahap ketiga tahap perubahan menetap atau progresif. Terjadi pembelahan sel yang tidak terkendali, tanpa memerlukan inisiator atau promotor. Sel kanker menghasilkan faktor angiogenesis yaitu faktor pertumbuhan vaskuler untuk nutrisi sel kanker.
sekiranya hanya itu yang bisa saya jawab, semoga bermanfaat.

Unknown said...

referensi yang diatas:
http://eprints.ung.ac.id/4052/5/2013-1-48401-821310034-bab2-31072013020700.pdf
http://gosehat.com/mekanisme-terjadinya-kanker

Unknown said...

terimakasih saudari Martha atas pertanyaannya, tentunya dengan kondisi handuk yang lembab memungkinkan sekali banyak bakteri yang berkembang selain kedua bakteri tersebut, misalnya Enterobacter aerogenes, Stafilokokus aureus, dan lain sebagainya.
bakteri yang memacu terjadinya penyakit kulit pada handuk yaitu Stafilokokus aureus yang menyebabkan infeksi seperti jerawat,
bisul, dan lain sebagainya. tentu kita tidak bisa begitu saja membiarkan hal tersebut terjadi. oleh karena itu bagaimana hal btersebut diatasi yaitu dengan selalu menjaga kondisi hygine pada diri sendiri dengan tidak saling tukar menukar handuk, selalu mencuci tangan, dan mengutip pendapat dari saudari Nadya yaitu dengan mendisinfeksi handuk dengan pemutih klorin (jika handuknya berwarna putih) atau desinfektan seperti lysol yang mengandung fenolat (jika handuk tidak putih).
sekiranya hanya itu yang bisa saya jawab, semoga bermanfaat.
http://eprints.ung.ac.id/1628/9/2012-2-13201-811408106-bab2-25012013100926.pdf

Unknown said...

terimakasih atas pendapat dan pertanyaannya suadari Endah Safitri.
Handuk digunakan untuk mengelap keringat, mengeringkan badan setelah mandi, dengan segala fungsinya tersebut apabila tidak diganti ataupun dicuci akan sangat rentan diserang oleh berbagai mikroba yang dapat membahayakan kesehatan. Kondisi handuk yang lembab membuat bakteri dapat tumbuh subur dan berkembang dengan sangat cepat. oleh karena itu untuk mengontrol (menghambat) bakteri tersebut sebaiknya kita selalu menjaga kondisi hygine. dengan menjemur saja dimungkinkan tidak cukup aman apabila menjemur handuk tersebut tidak terkena panas matahari. sebaiknya kita selalu mengganti handuk yang telah kita pakai maksimal 3 hari sekali, kemudian mencucinya dengan air hangat hingga 60°C, karena bakteri ada yang masih bertahan dalam suhu yang panas (lebih dari 37°C). serta mengutip komentar dari saudari Nadya yaitu dengan mendisinfeksi handuk dengan pemutih klorin (jika handuknya berwarna putih) atau desinfektan seperti lysol yang mengandung fenolat (jika handuk tidak putih).
sekiranya itu yang bisa saya jawab, semoga bermanfaat.
(http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=5734) dan (http://properti.kompas.com/read/2014/10/17/135653521/Mengandung.Kuman.Paling.Banyak.Cucilah.Handuk.dengan.Pemutih.dan.Cuka)

Unknown said...

terima kasih atas pertanyaannya saudari Santi Berlina,
seperti sudah dijelaskan diatas bahwa handuk yang lembab saja dan tidak dicuci dalam waktu seminggu saja misalnya, didalamnya banyak sekali mikroba yang berkembang. bisa dibayangkan apabila handuk tersebut tidak dicuci dalam jangka waktu sangat lama, sudah sangat dipastikan handuk tersebut mengandung banyak sekali mikroba yang tumbuh.
bakteri yang berkembang sya kira sama saja, yaitu Coliform, Escerichia coli, Salmonella, Enterobacter aerogenes, Stafilokokus aureus. atau mungkin bisa saja lebih dari yang saya sebutkan.
tentunya apabila bakteri tersebut terkontaminasi pada tubuh kita akan banyak infeksi yang terjadi. misalnya bakteri coliform menyebabkan keracunan makanan serta diare, dan lain sebagainya.
sekiranya itu yang bisa saya jawab. semoga bermnafaat.
(http://health.detik.com/read/2014/11/16/100939/2749482/763/hii-bakteri-dan-kuman-pun-bisa-tumbuh-subur-di-handuk-mandi)

Unknown said...

terima kasihn atas info yang diberikan saudari Nadya.
benar sekali bahwa kita harus mengganti handuk yang telah kita pakai 3 hari sekali untuk meminimalisir pertumbuhan bakteri tersebut.

Yolanda Mustika said...

Super sekali..... Terimaksih atas informasinya Nunu..
Saya ingin bertanya, lebih berbahaya manakah antara handuk yang baru dibeli (belum pernah dipakai dan dicuci) atau handuk lama (sudah sering dipakai dan dicuci) jika dikaitkan dengan bakterin yang terkandung dikeduanya?
Terimaksih..

Unknown said...

artikel ini mengingatkan saya pada saat saya dulu sering membiarkan saja handuk yang telah dipakai sehabis mandi dan tidak dikeringkan, tetapi itu dulu maulana yang sekarang bukanlah maull yang dulu hehe
yang saya ingin tanyakan, bakteri pada handuk itu kan dapat memicu atau menyebabkan penyakit kulit seperti kudis, kurap, panu dll. nah bakteri apa sih sebenarnya yang menyebabkan salah satu penyakit kulit yaitu panu tersebut ?

Unknown said...

setelah saya membaca artikel anda yang saya ingin tanyakan nutrisi pertumbuhan pada Bakteri Coliform seperti apa?

Welcome My Blog said...

okey terimah kasih atas jawabannya Saudari NurulHkimawati, semoga bermanfaat :)

Unknown said...

Terima kasih saudara Syahrul mubarok atas tambahan informasinya. sangat bermanfaat sekali informasinya, bahwa tidak menggunakan softener dan tidak menyetrika handuk, karena akan menyebabkan handuk kehilangan daya serapnya.

Unknown said...

Terimakasih saudara Edo Arruji atas pertanyannya.
Seperti kita tahu, Bakteri heterotrof memerlukan karbon yang berasal dari komponen organik. Bakteri jenis ini tidak dapat membuat senyawa organik dari substansi anorganik sederhana, jadi selalu hidup dengan memperoleh makanan dari organisme lain. Kelompok terbesar bakteri heterotrof adalah bakteri saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh zat organik dari penguraian sampah, bangkai, kotoran, dan sebagainya.
Dalam proses penguraian itu dihasilkan CO2, H2O, energi, dan mineral-mineral.
( http://www.cpuik.com/2013/04/nutrisi-dan-faktor-yang-mempengaruhi.html)

Unknown said...

Terimakasih atas pertanyaannya saudara Maulana. Benar sekali bahwa sering membiarkan handuk tidak dikeringkan akan menyebabkan pertumbuhan mikroba sangat cepat dikarenakan kondisi yang lembab. Berbagai penyakit akan terjadi bila mikroba tersebut menginfeksi tubuh kita. Salah satunya penyakit kulit yaitu panu. Perlu saudara ketahui, bahwa penyakit panu itu disebabkan oleh jamur Tinea versicolor, bukan bakteri. Tetapi memang pada handuk terdapat bakteri yang menyebabkan penyakit kulit lainnya seperti bisul misalnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aereus.
Terima kasih, semoga bermanfaat.
http://ocw.usu.ac.id/course/download/1129-PENGOBATAN-SENDIRI/swamedikasi_slide_kadas_kurap_dan_panu.pdf

Unknown said...

Terkait dengan pertanyaan saudari Yolanda, Terima kasih atas pertanyannya.
Handuk baru ataupun handuk lama yang sudah kita pakai, sama-sama mengandung bakteri yang berbahaya. Handuk yang dijual di toko maupun di mall, sekalipun baru, tidak berarti bersih dan terbebas dari kuman. Justru karena terpapar di ruang terbuka, bersentuhan dan dicoba dengan banyak orang, akses bertukar kuman ini sangat besar. Jika satu orang saja memegang 3-4 kali handuk, bayangkan berapa kali sebuah handuk dipegang. Dan berapa banyak mikroba yang terkontaminasi.

Post a Comment